'The Doctor', sebutan khas menjadi juara dari ketiga seri Grand Prix (GP). Kelas 125cc, 250cc dan tahun akhir balap 500cc ditahun 2001. Dengan memegang mottonya "one year to learn, one year to win" menjadi acuan sepanjang karir MotoGP-nya. Rossi memulai balap GP di kelas 125cc pada tahun 1996. Tahun berikutnya ia menjadi juara GP termuda di usia 16 tahun, dengan memenangkan 11 seri.
Rossi balap Aprilia RS125R pada tahun 1997 dan itu menjadi musim di mana ia datang dari usia dan berbalik potensi ia menunjukkan pada tahun 1996, menjadi hasil aktual dan bentuk perlombaan yang konsisten menang. Pada tahun 1997 musim Rossi menjadi Juara Dunia 125cc, mengumpulkan posisi pole 4 dan 11 memenangkan perlombaan sepanjang jalan.
Pada tahun 1999 Valentino Rossi masih balap untuk Aprilia dan berhasil lebih baik musim sebelumnya dengan menjadi Juara Dunia 250cc mengumpulkan 5 tiang posisi, mengambil 9 menang, dan menyelesaikan musim dengan 309 poin (lebih dari 100 poin lebih banyak dari yang dikumpulkan di tempat kedua 1998 musim).
1999 akan menjadi musim lalu Valentino di kelas 250cc dan ia pindah ke kelas 500cc pada tahun 2000.
Well,… menengok sejarah karir MotoGP Valentino Rossi… tidak terpisahkan akan perseteruannya dengan Max Biaggi … The Roman Emperor …!!! Padahal ketika masih kecil, poster Max Biaggi terpampang di dinding kamar Rossi …!!! Perkembangan karir Rossi dan Biaggi memang beda jaman… Rossi memulai MotoGP dari 125cc… sedangkan Biaggi dari 250cc …!!! Biaggi sukses menjadi juara MotoGP kelas 250cc 4 kali dari tahun 1994 s/d 1997… prestasi nya ini menyamai Phil Read …!!! Tahun 1997 Rossi baru menjadi juara MotoGP 125cc …!!! Tahun 1998,… Biaggi masuk MotoGP 500cc… sedangkan Rossi baru masuk MotoGP 250cc …!!!
Naaagh,… di MotoGP Biaggi kurang beruntung… tahun 1998 Biaggi kalah oleh Mike Doohan… sedangkan di tahun 1999 kalah oleh Alex Creville …!!! Sedangkan di tahun 1999, Rossi menjadi juara MotoGP 250cc… dan di tahun 2000 mulai Rossi masuk ke MotoGP …!!! Rossi memperkuat Honda,… sedangkan Biaggi memperkuat Yamaha… hasilnya Rossi runner up… Biaggi di posisi ke 3… sedangkan juaranya adalah Kenny Robert Jr…!!! Perseteruan terjadi di tahun 2001… ketika race pertama di Suzuka… Biaggi menyikut Rossi yang hampir keluar dari track … nyaris terjatuh …!!! Rossi marah… dan ketika overtaking Biaggi… Rossi memberi tanda jari tengah… !!! Namun Rossi memenangkan race di Suzuka … meninggalkan Biaggi di posisi ke 3 …!!!
Biaggi kalah terus dari Rossi… dan Biaggi menyebut kekalahannya, “perhaps a small mosquito has bitten me (mungkin nyamuk kecil yang menggigit saya red.) …!!! Rossi seolah meladeni Biaggi… dan ketika race Brno,… Rossi menempel Biaggi… Biaggi akhirnya ndlosooor… dan kudu puas di posisi ke 10 …!!! Rossi senang sekali… dan mengatakan bahwa kemenangan di Brno adalah “masterpiece”… bisa bikin Biaggi ndlosooor …!!!
Akhirnya Rossi menjadi Juara Dunia MotoGP tahun 2001 …!!! Biaggi menganggap kemenangan Rossi karena motor Honda yang superior… namun Rossi membuktikan ketika tahun 2004,… ia menggunakan Yamaha… tetep saja bisa mengalahkan Biaggi yang menggunakan Honda …!!! Gagal juga di tahun 2005 menjadi juara Dunia MotoGP… akhirnya Biaggi pindah ke World Superbikez di tahun 2007 … dan meniti karier sampai sekarang …!!! Begitulah kisah Rival “The Doctor” VR46 vs “Roman Emperor” Biaggi …
Tahun 2002, Masa Peralihan
Awal musim 2002 nasib The Doctor sempat menggantung. Itu lantaran dia bersikeras tetap bertahan di team dengan satu rider. Sejak berlaga di kelas 125cc hingga 500cc, Rossi memang tak pernah punya teamate. Namun regulasi MotoGP mengharuskan team utama terdiri dari dua rider. Rossi akhirnya “menyerah” dengan bersedia bergabung di team Repsol Honda hanya beberapa hari menjelang seri perdana dimulai.
Musim 2002 adalah masa peralihan dari Grand Prix dengan mesin 2 tak 500cc ke MotoGP dengan motor 4 tak 990cc. Karena masih baru, hanya rider dari team pabrikan yang menggunakan motor 4 tak, sedangkan rider team satelit masih dengan motor 2 tak. Dengan situasi seperti itu, Rossi tampil sangat dominan di musim 2002. Lawannya saat itu hanyalah Tohru Ukawa yang merupakan rekan satu teamnya. Perlawanan rider Jepang itupun boleh dibilang tak terlalu berarti. Sementara Max Biaggi tak terlalu bisa memberi perlawanan karena motor Yamaha YZR M1 nya tak sebanding dengan Honda RC211V yang dikendarai Rossi. Juara dunia kelas MotoGP pun dengan mudah diraih oleh The Doctor.
Merasa kurang bisa bersaing dengan motor baru Yamaha, Biaggi memutuskan meninggalkan Yamaha dan beralih ke Honda. Team Camel Honda Pons jadi tempat barunya. Valentino Rossi menyambut “dengan senang hati” kedatangan The Roman Emperor di Honda. Inilah saatnya membuktikan siapa yang lebih hebat diantara mereka. Maklum, sebelumnya Biaggi sering “ngeles” dengan mengatakan kekalahannya akibat motor Rossi jauh lebih baik.
Diluar dugaan, lawan utama Rossi di musim 2003 itu justru datang dari team Telefonica Movistar Honda. Dia adalah Sete Gibernau, Rider Spanyol yang saat itu baru pindah dari Suzuki. Walau begitu, The Doctor tetap bisa mengatasi perlawanan Gibernau hingga memastikan gelar juara dunia tetap ditangannya. Hal ini menimbulkan tudingan miring terutama dari Gibernau dan Biaggi yang menganggap Honda meng-anak emas-kan Rossi.
Kesal dengan segala tuduhan miring itu, diakhir musim, Rossi mengambil keputusan besar dengan memandatangani kontrak baru bersama Yamaha. Kabar kepergian Rossi dari Honda jadi berita besar namun tetap tak luput dari anggapan tak sedap. Rossi dianggap hanya mementingkan nilai kontrak yang lebih tinggi. Sementara Honda menanggapinya dengan melarang Rossi melakukan kegiatan apapun terutama test bersama Yamaha hingga akhir tahun 2003.
Tahun 2004, Membungkam segala Keraguan
Seri perdana MotoGP 2004 yang berlangsung di sirkuit Welkom-Afrika Selatan bisa jadi merupakan salah satu seri yang tak akan pernah dilupakan oleh Valentino Rossi. Disanalah untuk pertama kalinya Rossi turun balapan bersama Yamaha. Disana pula Rossi bisa membungkan segala keraguan tentang kepindahannya ke Yamaha. Di sirkuit itu Rossi berhasil mempersembahkan gelar juara seri pertamanya untuk Yamaha. Hebatnya lagi, Rossi meraihnya setelah memenangkan duel head to head melawan Biaggi.
Di tangan The Doctor, Yamaha YZR-M1 yang sebelumnya begitu susah untuk menggapai podium berubah jadi motor yang tak gampang untuk ditaklukkan. Saat MotoGP Australia di sirkuit Phillip Island, Rossi memastikan gelar juara dunia pertamanya bersama Yamaha.
Valentino Rossi 2005 Puncak Kejayaan
Valentino Rossi menjalani musim keduanya bersama Yamaha dengan lebih enteng. Bersama Colin Edwards, Rossi berhasil menggasak semua titel kejuaraan. Juara dunia Rider, Team dan Constructor. Rossi meraih 11 kali juara seri dari 17 seri yang berlangsung. Namun di musim ini pula untuk pertama kalinya Rossi memastikan gelar juara dunianya tanpa menjadi juara seri. Itu terjadi saat MotoGP Malaysia (sirkuit Sepang).
Kejadian saat seri sebelumnya di sirkuit Motegi-Jepang nampaknya membuat rider Italia itu memilih tampil safe di Sepang. Saat seri Motegi, Rossi gagal memastikan gelar juara dunia ke-5 nya di kelas puncak (ke-7 untuk semua kelas) gara-gara dia mengalami kecelakaan bersama rekan senegaranya, Marco Melandri.
Tahun 2006 Prestasi puncak yang diraih Rossi dan Yamaha di musim 2005 ternyata tak membuat pabrikan berlogo garpu tala itu menjadi tenang. Yamaha memulai musim 2006 dengan sejuta rasa panik. Itu semua lantaran keinginan The Doctor untuk meninggalkan Yamaha dan MotoGP menuju ajang Formula 1.
Wujud kepanikan itu kemudian dituangkan dengan upaya untuk merombak YZR-M1 agar bisa kompetitif dan easy riding walau dibawa oleh rider manapun. Semua demi mengantisipasi kemungkinan jika benar Rossi pergi. Sayang, usaha itu malah jadi malapetaka buat Yamaha.
Motor yang di musim sebelumnya begitu mendominasi berubah jadi motor yang penuh masalah. Getaran keras setiap memasuki tikungan yang kala itu terkenal dengan istilah “chatter” terus mendera Yamaha. Belum lagi masalah teknis yang lain. Rossi sempat dua kali gagal finish gara-gara motornya ngadat. Yang pertama terjadi saat sedang memimpin race di sirkuit Le Mans-Prancis. Kedua terjadi di sirkuit Laguna Seca-Amerika. Belum lagi beberapa insiden yang menimpa Rossi, diantaranya: ditabrak Tony Elias saat seri perdana di sirkuit Jerez, lalu kecelakaan saat sesi latihan di Assen yang membuat retak tulang pergelangan tangan The Doctor.
Serangkain masalah serta beban berat untuk mempertahankan gelar juara dunia akhirnya membuat mental Rossi rapuh juga. Seri terakhir yang berlangsung di sirkuit Valencia menjadi kenangan buruk buat The Doctor. Sempat terjatuh di lap ke-5 membuat Rossi harus kehilangan mahkota juara dunianya.
Tahun 2007 Gagal mempertahankan gelar juara dunia di musim 2006 membuat Rossi mengurungkan niatnya meninggalkan ajang MotoGP. Rossi bahkan bersedia memperpanjang kontraknya dengan Yamaha langsung untuk dua musim. Sesuatu yang belum pernah ia lakukan sebelumnya.
Terlalu fokus menyempurnakan motor guna mempertahankan gelar juara di musim 2006 membuat Yamaha keteteran dalam mengambangkan motor 800cc yang mulai dipakai pada musim 2007. Di musim ini Rossi jadi “bulan-bulanan” Casey Stoner yang menunggangi Ducati. Keadaan diperparah dengan diberlakukannya regulasi baru tentang pembatasan penggunaan ban.
Sebelumnya, rider pengguna ban Michelin bebas memilih kompon ban yang sesuai dengan karakter si pembalap dan karakter sirkuit. Produsen ban asal Prancis itu pun terbiasa membawa ban dengan jumlah tak terbatas dan dengan kompon yang sangat spesifik sesuai permintaan masing-masing rider. Dengan adanya regulasi pembatasan itu membuat para rider Michelin kalang kabut karena tak lagi punya banyak pilihan. Hal ini kontras dengan rider pengguna Bridgestone yang sudah terbiasa “tak punya banyak pilihan”.
Selkali lagi Rossi gagal meraih mahkota juara dunianya. Bahkan Rossi juga gagal mempertahankan posisi runner-up di akhir musim. Itu lantaran di seri terakhir Rossi tak berhasil meraih 1 poin guna mengamankan posisi keduanya dari serangan Dani Pedrosa. Padahal saat itu Rossi sudah nekat tetap tampil meski mengalami cedera akibat kecelakaan saat sesi latihan. Lebih menyakitkan lagi, kegagalan itu bukan karena Rossi tak sanggup menjalani race hingga finish tetapi karena motor Yamaha-nya mengalami masalah.
Tahun 2008, Scusate Il Ritardo
Lagi-lagi Rossi mengawali musim kompetisi dengan berbagai komentar miring. Kali ini lantaran keputusannya “memecat” Michelin dan “memaksa” Bridgestone untuk menyuplai ban untuknya. Keputusan ini oleh berbagai kalangan dianggap hanya merupakan upaya Rossi untuk mencari “kambing hitam” atas kekalahannya di musim 2007.
Anggapan itu semakin nyata ketika di seri-seri awal Rossi keteteran. Apalagi ketika rekan satu teamnya, Jorge Lorenzo lebih dulu merasakan podium utama padahal dia memakai ban Michelin.
Rossi baru merasakan lagi indahnya naik podium tertinggi saat MotoGP China di sirkuit Shanghai. Sejak itu Rossi kembali akrab dengan podium utama. Gelar juara dunia yang dua tahun berturut-turut hilang pun kembali lagi kepadanya. Tak salah kalau kemudian Rossi merayakan kembalinya mahkota juaranya dengan memakai kaos bertuliskan “Scusate Il Ritardo” (Sorry for The Delay)
Tahun 2009, Musuh Dalam Selimut
Valentino Rossi nampaknya sudah mencium gelagat kalau rekan satu teamnya, Jorge Lorenzo bakal jadi lawan tangguhnya di musim 2009. Itu sebabnya Rossi tetap meminta Yamaha agar tetap memisahkan managemen antara mereka berdua. Rossi pula yang tetap bersikeras mempertahankan tembok pemisah yang ada di paddock team Fiat Yamaha. Sebelumnya, managemen berbeda serta tembok pemisah paddock itu ada karena antara Rossi dan Lorenzo disupport oleh pabrikan ban yang berbeda. Di musim 2009 semua rider menggunakan ban Bridgestone, menyusul regulasi single suplier tyre yang diberlakukan.
Dugaan Rossi tak meleset. Musuh terbesarnya musim itu memang Jorge Lorenzo. Rider Spanyol itulah yang selalu membayanginya di lintasan. Apalagi ketika Casey Stoner memutuskan istirahat guna memulihkan kondisinya, praktis lawan Rossi “cuma” Lorenzo. Namu pengalaman dan skill balapnya yang tentu saja lebih tinggi dibanding Lorenzo membuat Rossi berhasil menambah koleksi gelar juara dunianya.
Tahun 2010, Torno Subito
Tak puas dengan managemen berbeda dan tembok pemisah, musim 2010 Rossi semakin menjaga jarak dengan Lorenzo dengan ditiadakannya pertukaran data (data sharing) antara mereka berdua. Rossi memang sempat berdalih kalau keputusan itu atas permintaan Lorenzo yang ingin mengembangkan motor sendiri, namun tetap saja publik menganggap hal itu adalah wujud keegoisan Rossi.
Rossi mengawali musim 2010 dengan penuh keceriaan setelah berhasil menjadi juara di seri perdana di sirkuit Losail-Qatar. Sayang di dua seri berikutnya yakni di Jerez-Spanyol dan Le Mans-Prancis, The Doctor dihabisi oleh teamate-nya, Jorge Lorenzo.
Tak ingin semakin jauh tertinggal, Rossi bertekad menang di seri Mugello-Italia. Sebagai rider yang pernah 7 kali berturut-turut meraih juara disana, Rossi punya harapan besar menang dihadapan publiknya sendiri. Namun sebuah insiden saat sesi latihan membuat Rossi harus mengubur impiannya. The Doctor mengalami patah tulang kaki hingga diperkirakan baru akan tampil saat seri ke-9 di sirkuit Brno-Republik Ceko.
Kehadiran Rossi tentunya sangat dinantikan oleh MotoGP Mania seluruh dunia. Bukan cuma oleh para penggemarnya tetapi juga oleh para rivalnya di MotoGP.
Duka dan Tangis menyelimuti perhelatan ajang MotoGP Malaysia yang berlangsung di sirkuit Sepang pada hari ini, Minggu (23/10), pebalap tim Gresini Honda, Marco Simoncelli, akhirnya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan yang cukup hebat. Simoncelli meninggal dunia karena menderita cedera parah setelah terlibat insiden tabrakan di lap kedua yang melibatkan Colin Edwards dan Valentino Rossi. Simoncelli yang terjatuh terlihat tergeletak pingsan di lintasan balap. Selain itu, helm yang dipergunakan oleh Simoncelli tampak terlepas dari kepalanya sehingga membuat balapan harus dihentikan. Helm Simoncilli terlempar dari dalam insiden itu, dan bendera merah pun dikibarkan sebagai tanda balapan dihentikan. Pembalap Yamaha, Edwards juga sempat terjatuh dari sepeda motornya, tapi tidak terluka serius. Sementara Rossi mampu membujuk Ducati kembali ke pit. Dalam tayangan ulang terlihat ketika Simoncelli bertarung melawan Alvaro Bautista di tikungan untuk memperebutkan posisi empat di lap kedua, pebalap dari tim Gresini Honda ini kehilangan kontrol motornya saat di tikungan dan akhirnya menabrak Edwards dan Rossi. Simoncelli berbaring di trek sebelum dibawa ke pusat medis sirkuit di mana ia dinyatakan meninggal. “Semua orang yang terlibat di MotoGP mengucapkan bela sungkawa terdalam kepada keluarga Marco, teman, dan tim,” kata MotoGP dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita Reuters. Direktur medis Michele Macchiagodena mengatakan Simoncelli sadar ketika petugas medis menolong. “Dia ditabrak oleh pengendara lain, ia mengalami trauma yang sangat serius di kepala, leher, dan dada,” katanya. “Di ambulans ada serangan jantung.”
2012
seru nih bacanya. kalo bisa update lagi mas sampai 2016
BalasHapus